JasaTirtaEnergi – PT Jasa Tirta Energi terus melakukan upaya pengadaan energi melalui program-program yang dapat dikerjasamakan, khususnya di wilayah-wilayah yang membutuhkan aliran listrik.
Energi Baru Terbarukan (EBT) sudah menjadi bagian pengadaan energi di era modern saat ini. Kebutuhan energi yang terus meningkat akan kebutuhannya tak dapat ditolerir, melihat energi fosil dan batu bara terus mengalami penurunan.
Mungkin saja daerah lain, khususnya di tingkat desa dapat mengambil contoh apa yang sudah dilakukan oleh Desa Purwoharjo (Dusun Kedungrong) dalam upaya Mandiri Energi. Aliran air Kali Progo yang melimpah, masyarakat di desa ini tak hanya memanfaatkan sektor pertanian sebagai air irigasi semata. Lebih dari itu, melalui terobosan pembangunan sarana pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), warga Kedungrong Purwoharjo Samigaluh, menikmati kapasitas limpahan air tersebut guna menopang sektor energi, khususnya energi listrik.
Kini Desa Purwoharjo (Dusun Kedungrong), menyandang nama Desa Berbudaya Mandiri Energi, setelah dilakukan peresmian pada Minggu 12 Desember 2021lalu.

Lokasi Kedungrong, Kulonprogo, Yogyakarta, oleh Direktur Utama PT Jasa Tirta Energi.
Dikutip dari laman jogja.siberindo.com, pengembangan Kedungrong sebagai desa mandiri energi dilakukan secara hepta helix melibatkan unsur akademisi, bisnis/swasta, pemerintah, komunitas/warga masyarakat, CSR, media dan teknologi.
Tak hanya menyandang Desa Berbudaya Mandiri Energi, Desa Purwoharjo juga dijadikan sebagai Desa Wisata Pendidikan Energi Baru Terbarukan (EBT), yang mana di wilayah ini juga dibangun Laboratorium Terpadu Mikrohidro.
Direktur Utama PT Jasa Tirta Energi, Dr Etty Susilowati SE MM yang terlibat dalam kolaborasi hepta helix mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk bersinergi dengan berbagai pihak dalam pengembangan EBT yang ramah lingkungan di Indonesia berbasis komunitas/masyarakat. Agar kemanfaatan PLTMH dirasakan lebih luas, pihaknya berencana membangun 2 PLTMH di Kedungrong.
“Tujuan pengembangan produksi listrik alternatif bersumber tenaga air juga surya dan angin agar masyarakat utamanya di wilayah terpencil tak sampai kekurangan pasokan listrik. Di wilayah terpencil saat hujan listrik padam. Hal itu tentu sangat merepotkan terlebih pada masa anak-anak mesti belajar secara online. Juga membantu produksi barang dan jasa di wilayah tersebut,” ungkapnya.
Lebih jauh dia juga mengungkapkan, sebagai anak perusahaan PT Jasa Tirta 1 yang juga termasuk dalam bagian BUMN. PT Jasa Tirta Energi berusaha agar keberhasilan Purwoharjo sebagai desa mandiri energi bisa diduplikasi di daerah-daerah lain.
“Kami juga melakukan pemetaan potensi sumber EBT lain yang dimiliki daerah, seperti pembangkit listrik tenaga surya,” pungkas Etty.
Melek Energi
Selain membangun PLTMH, Direktur JTE juga melakukan acara webinar terkait EBT dan lingkungan berkelanjutan bersama dengan KPH. H. Wironegoro, M.Sc, suami dari GKR Mangkubumi, putri pertama Hamengkubuwana X dengan Ratu Hemas sekaligus Putri Mahkota dari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Ada 10 poin yang tercatat dalam diskusi kali ini, antara lain:
- Hamemayu Hayuning Bawana sebagai filosofi dan nilai luhur dalam menjaga dan melestarikan keindahan dan kebaikan bumi, dengan mengantisipasi Global Warming dan Climate Change melalui Budaya Hemat Energi dan Budaya Mengunakan Energi Baru Terbarukan.
- Mendesak Perlu Segera Dibentuk Persatuan Prodi dan SMK Teknik Energi (EBT), Se – Indonesia, serta dibentuk Asosiasi dan Sertifikasi Ketrampilan (SKK) dan Keahlian (SKA) dibidang Teknik Energi (EBT)
- Perlu terjalin Kerjasama SMK Teknik Energi dan Prodi Teknik Energi melalui MoU (Kunjungan Wisata, Studi Banding, pelatihan dan Pembekalan EBT)
- Belum ada Guru Bidang EBT sehingga Perlu ada Guru Khusus di Bidang EBT (Kerjasama Kampus – SMK)
- Program Kampus Turun Langsung Ke Masyarakat pemberdayaan masyarakat untuk pengelolaan EBT pendampingan berbasis Komunitas SCMCS
- Program Kampus sinergi dengan Industri (Pasar Kerja) sehingga mahasiswa lulus langsung dapat peluang kerja.
- Meluluskan Mahasiswa yang kreatif dan mampu beradaptasi dengan pandemi Covid 19.
- Kampus tidak hanya teori tapi juga praktek langsung bersama masyarakat dalam mengelola EBT di masyarakat (Tugas, Magang, Skripsi langsung bersama masyarakat – Tri Darma Perguruan Tinggi)
- Membangun Networking dengan Jejaring alumni EBT untuk informasi peluang kerja. Dan Tentu Jejaring Networking dengan Hepta Helix
- Mahasiswa perlu sertifikasi dan keahlian untuk bekal dalam berkompetisi di Dunia kerja.
Sumber: Akuratnews.com