Dalam penyelenggaraan ‘Merdeka Berkarya Berkontribusi untuk Indonesia’ yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN, PT Jasa Tirta Energi yang juga bagian dari Perusahaan BUMN turut ambil bagian. Dalam gelaran kali ini, Direktur Utama PT Jasa Tirta Energi Dr. Etty Susilowati SE, MM, turut hadir secara virtual mengikuti acara demi acara dari pemaparan yang diberikan oleh para panelis.
Dalam paparannya Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan Allah SWT memberikan manusia kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan bagaimana sebagai umat manusia diberikekuatan, pemikiran untuk berkarya atau melakukan inovasi yang kadang-kadang di luar pemikiran manusia ketika karya itu terjadi.
“Dahulu kita tidak mengenal ET, sekarang terjadi. Terima kasih kepada Allah SWT. Tetapi kita juga harus menyadari kita sebagai manusia memiliki keterbatasan yakni umur. Umur adalah keterbatasan yang menjadi keniscayaan kita sebagai manusia. Karena itu penting sekali, calon pemimpin apakah muda, wanita ataupun pria menjabat. Bahwa karena kelebihan dan keterbatasan itu penting sekali dalam melakukan transformasi atau melakukan kebijakan harus sustain,” paparnya.
Lebih jauh Menteri menjelaskan, pihaknya sudah melakukan. Bagaimana kesetaraan gender itu di deputi ada satu wanita dan di semua lini pihaknya terus melakukan kesetaraan gender. “Pertanyaannya, bisa tidak ini berlanjut,” katanya.
“Saya sangat berharap, kepada forum Human Capital Indonesia ini menjadi motor transformasi yang kita ingin lakukan bersama. Sejak awal saya bilang community base akan sustain dari pada hanya policy based yang didorong individu sebuah kepemimpinan yang ada batasnya. Karena komunitas itu akan berjalan seperti roda dan tidak akan pernah hilang,” tambahnya.
Menteri mengakui, dirinya membuat perubahan tentu mengangkat seorang wanita, seperti Ibu Sandra, Ibu Tina untuk memastikan kesetaraan Gender terjadi. Selanjutnya, bagaimana generasi muda itu bisa terus memastikan leadership, challenge dan respect.
“Karena itu saya ingin memastikan kebijkan yang kita sepakati bersama bisa terjadi,” tegasnya.
Saya tidak segan-segan mengulang mengingatkan, bahwa kita punya target tahun ini. Pemimpin muda harus 5 persen, dimana laporan terakhir baru 4 persen lebih, bahkan untuk kesetaraan gender baru 12 persen. Sedangkan sudah bulan Agustus, tinggal September, Oktober, November, Desember. Saya tidak ingin memaksakan individu untuk sekedar mencapai target kita bersama tanpa target kapabilitas. Karena seorang pemimpin merupakan tonggak yang penting sebuah korporasi karena salah memilih akan menjadi snowball ke arah yang tidak baik. Tetapi tantangan itu harus menjadi challange bersama. Kita lakukan dan pastikan terjadi,” paparnya.
Menteri Erick menjelaskan, dirinya memiliki beberapa program yang dikawalnya sendiri. Yang mana pemantauan dilakukan sendiri dalam beberapa bulan ini karena impact dari Covid, job creation sangat berat. Karena itu dari public service pihaknya melakukan dua program yang memang di pastikan terlaksana.
“Yakni penciptaan lapangan kerja dan pengusaha baru di bawah. Saya berterima kasih komitmen holding dari ultra mikro yang berhasil menggabungkan, melepaskan ego-egonya, mau melepaskan dan akhirnya bisa memastikan program ini bisa sinergi sehingga bisa menekan dari cost off funds,” imbuhnya.
Menanggapi paparan yang disampaikan Menteri BUMN, Direktur Utama PT Jasa Tirta Energi sependapat dengan apa yang menjadi program dan konsep yang dijabarkan Menteri Erick dalam kesempatan tersebut.
“Kami sependapat apa yang dilakukan oleh Menteri Erick dalam kebijkan-kebijkannya. Baik itu tentang Job Creation, BUMN berkolaborasi, kesempatan penuh untuk para millenial untuk turut berkarya di posisi pimpinan di perusahaan BUMN sebanyak 5 persen, yang tentunya akan mengubah kinerja perusahaan menjadi lebih agresif,” katanya.
“JasaTirta Energi punya generasi muda yang menempati posisi pimpinan di PT. Seneko yi Pka, yakni Hamim, sebagai direksi di anak usaha Jasa Tirta Energi,” lanjutnya.
Lebih jauh Dirut menyampaikan, bagaimana pandemi yang telah memporakporandakan tatanan perekonomian negara, khususnya Indonesia bukanlah menjadi hal yang harus diratapi. Bukan menjadi alasan seluruhnya, untuk harus berdiam diri tanpa melakukan aksi-aksi penyelamatan ekonomi, khsusunya di perusahaan.
“Covid bukan menjadi alasan untuk tidak tercapainya target dalam penetrasi bisnis. Perlu memandang Covid sebagai cambuk, untuk terus berkarya meningkatkan kinerja. Saya juga mendukung kebijakan Menteri Erick Thohir, yang mana membuka peluang wanita untuk menjadi pemimpin di BUMN.Mungkin bisa mencapai 25 persen dalam keberadaannya,” tegasnya.
Video selengkapnya dapat anda saksikan dibawah :