Anak Usaha Jasa Tirta I Garap Energi Terbarukan

Jakarta, Gatra.com – Dalam rangka mendukung program pemerintah di bidang Energi Baru Terbarukan, Perum Jasa Tirta I (PJT I) membentuk anak perusahaan. Namanya, PT Jasa Tirta Energi (JTE) dengan Akta Notaris Resnizar AH.MH No 125 pada tanggal 31 Desember 2018.

Sebagai anak usaha BUMN Pengelola Sumber Daya Air, JTE bergerak di bidang Energi dan Konstruksi seperti Pembangkitan Tenaga Listrik, Aktivitas Penunjang Kelistrikan, Konstruksi Bangunan Elektrikal, Konstruksi Bangunan Prasarana Sumber Daya Air dan Pengerukan.

Direktur Operasional PJT I, Alfan Rianto, menjelaskan bahwa PJT I mengelola 5 wilayah sungai di Indonesia yaitu WS Brantas, WS Bengawan Solo, WS Jratunseluna, WS Serayu Bogowonto dan WS Toba Asahan. Kelima nama tadi merupakan wilayah mempunyai banyak sekali potensi pengembangan energi terbarukan khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM).

Serta ada beberapa potensi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm).

Sejak tahun 2009, PJT I dan beberapa tenaga ahli untuk pengembangan PLTM, telah melakukan studi potensi dan studi kelayakan sejak tahun 2017. Lokasi PLTM berada di WS Brantas dan Bengawan Solo, serta di 3 WS baru dimulai sejak tahun 2017.

Setelah tahapan studi, JTE akan merealisasikan pembangunan pembangkit. Salah satu Pembangkit Listrik EBT yang berhasil dibangun dan telah mencapai masa Commercial Operating Date (COD) pada tanggal 29 Maret 2018 adalah PLTM Lodagung.

“Kapasitas terpasangnya sebesar 2 x 650 kW yang memanfaatkan saluran irigasi Lodagung di Bendungan Wlingi Kabupaten Blitar,” ujar Alfan, dalam keterangannya, Rabu (20/3).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT JTE, Etty Susilowati memaparkan selama ini air yang ada di bendungan tersebut digunakan untuk mengairi pertanian rakyat seluas ±12.687 Ha di wilayah Kabupaten Blitar dan Tulungagung. PLTM Lodagung adalah salah satu PLTM dengan desain unik karena memanfaatkan teknologi siphon intake yang baru pertama kali digunakan di Indonesia.

“Sistem intake ini memanfaatkan tekanan negatif, sama seperti saat kita memindahkan minyak menggunakan selang, adalah kali pertama diterapkan pada Pembangkit Tenaga Air di Indonesia. Turbin dan generator yang merupakan produksi pabrikan eropa memiliki spesifikasi Turbin Kaplan S Type,” imbuhnya.

Etty mengatakan di bidang Konstruksi, JTE didukung oleh tenaga ahli maupun tenaga teknis yang berpengalaman di bidang konstruksi serta peralatan berat maupun apung yang memadai. PT JTE mempunyai spesialiasi di bidang pengerukan dan reklamasi seperti pengerukan waduk, sungai, water intake, dermaga, dan juga reklamasi dok perkapalan.

“JTE membedakan spesialisasi pekerjaannya seperti pekerjaan pancang cabut steel sheet pile, seperti foundation structure PLTU, perkuatan basement bangunan, perkuatan pier dan abutment jembatan, perkuatan fasilitas prasarana migas serta perkuatan prasarana sumber daya air,” katanya.

Beberapa klien yang telah mengadakan kerjasama antara lain PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya, PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Brantas Bipraya, PT Pertamina (Persero) RU IV Cilacap, PT Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) serta beberapa klien swasta nasional.

“Dengan hadirnya JTE bersama-sama dengan BUMN lain, diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan program pemerintah di bidang ketahanan energi dan mempercepat realisasi integrasi insfrastruktur di seluruh wilayah Indonesia,” tutupnya.

Leave A Comment